Bonifasius Burhanus
Bonifasius Burhanus adalah politisi kelahiran Manggarai, 09 Mei 1978. Kepribadiannya yang mudah bergaul, humoris, dan rendah hati membuatnya dipercaya rakyat untuk menjadi anggota DPRD 3 periode berturut-turut.
Sebelum berjuang di lapangan politik parlementer, Boni adalah aktivis mahasiswa. Dari aktivisme yang biasa-biasa saja–menjadi Ketua HMJ Komunikasi Unwira dan anggota PMKRI– ia terseret ke dalam dunia pergerakan dan advokasi rakyat. Boni adalah bagian dari generasi pendiri Siomama, organisasi mahasiswa asal Manggarai di Kota Kupang yang didirikan khusus untuk mengadvokasi rakyat petani kopi di Manggarai. Saat itu, petani kopi, terutama yang berlahan di sekitar hutan berhadap-hadapan dengan pemerintah dalam konflik klaim penguasaan hutan. Ratusan hektar pohon kopi rakyat ditebang pemerintah dengan dalih penyelamatan hutan. Perlawanan petani berujung Tragedi Rabu Berdarah. Enam orang petani asal Colol mati diberondong peluru tajam aparat kepolisian. Puluhan lain luka-luka, sebagian di antaranya cacat permanen.
Sepuluh tahun bekerja sebagai Fasilitator Pemberdayaan Program PKPS-BBM IP yang didukung Bank Dunia–kelak berubah nama menjadi PNPM–Boni memutuskan banting setir, memperjuangkan rakyat di lapangan politik praktis. Pada Pemilu 2014 ia terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Manggarai, dan terpilih kembali pada 2019. Pada pemilu 2024 Boni naik tingkat ke DPRD Provinsi NTT.
Boni Burhan mengklaim pernah bercita-cita ingin menjadi imam gereja Katholik melalui Conggregasi Missio (CM) Malang, klaim yang tidak dipercaya teman-teman sekolahnya. Benarlah dugaan teman-temannya. Panggilan Tuhan menjadi kian sayup di telinga, dan Boni berujung jadi imam bagi istri dan anak-anaknya.